Posted by DKT EKONOMI on Wednesday, October 22, 2014
Siapa tak kenal Warren Buffett, salah satu orang terkaya di dunia
dengan nilai kekayaan mencapai US$ 67,6 miliar. Namun siapa sangka
pemilik Berkshire Hathaway ini banyak “mendapatkan” kekayaannya itu dari
membaca buku.
Sejak memulai karirnya di dunia investasi, setiap hari ia membaca 600
sampai 1.000 halaman buku. Bahkan sampai sekarang, sebagian besar waktu
kesehariannya masih dihabiskan dengan membaca.
"Dengar,
pekerjaan saya pada dasarnya hanya menghubungkan, lebih banyak fakta dan
informasi, dan kadang-kadang mengarah ke beberapa tindakan," ujarnya
Buffett dalam sebuah wawancara.
"Saya tidak bisa membaca pendapat orang lain. Saya ingin mendapatkan fakta-fakta, dan kemudian berpikir," ujarnya.
Tapi buku seperti apakah yang dibaca oleh pria kelahiran Nebraska, 30 Agustus 1930 itu. Seperti dikutip dari Businessinsider.co.id, ada 9 buku yang direkomendasikan Buffet untuk dibaca.
Pertama adalah buku “The Intelligent Investor " karya karya
legendaris Wall Street, Benjamin Graham. Buffett membaca buku ini ketika
berusia 19 tahun. Buku ini memberinya pelajaran berharga, karena
memberi Buffett kerangka secara intelektual untuk berinvestasi.
"Untuk berinvestasi berhasil selama seumur hidup tidak memerlukan IQ
tinggi, wawasan bisnis yang tidak biasa, atau informasi di dalam," kata
Buffett.
"Apa yang dibutuhkan adalah sebuah kerangka kerja intelektual yang
kuat untuk membuat keputusan dan kemampuan untuk menjaga emosi dari
kerangka itu. Buku ini tepat dan jelas mengatur kerangka yang tepat.
Anda harus memberikan disiplin emosional," ujarnya.
Buku kedua adalah “Security Analysis” yang juga karya dari Benjamin
Graham. Buffett mengatakan bahwa buku ini telah memberinya peta untuk
investasi yang sekarang ia telah jalani selama 57 tahun.
Inti dari buku ini yaitu jika Anda telah melakukan analisis menyeluruh, Anda dapat mengetahui nilai perusahaan.
Buffett mengatakan bahwa Graham adalah sosok kedua yang paling
berpengaruh dalam hidupnya, setelah ayahnya. "Ben adalah guru yang luar
biasa ini, maksudku dia alami," katanya.
Buku ketiga adalah “Common Stocks and Uncommon Profits” karya Philip Fisher.
Philip Fisher adalah penulis sekaligus investor yang mengkhususkan
diri dalam berinvestasi di perusahaan yang inovatif. "Saya seorang yang
suka membaca apa pun yang Phil katakan, dan saya sarankan dia untuk
Anda," kata Buffett.
Dalam bukunya itu, Fisher menekankan agar
jangan terpaku pada laporan keuangan emiten saja. Menurutnya itu belum
cukup. Sebagai investor, Anda juga perlu mengevaluasi manajemen
perusahaan.
Buku keempat adalah “Business Adventures: Twelve Classic Tales from
the World of Wall Street” karya John Brooks. Pada tahun 1991, Bill Gates
sempat bertanya kepada Buffett apa buku favoritnya. Buffet pun lantas
mengirimkan buku Business Adventures ini kepada pendiri Microsoft
tersebut. Lantas Gates pun mengatakan bahwa buku tersebut sangat penting
untuk membangun bisnis yang unggul.
Gates menulis kepada
Buffett: Untuk satu hal, ada sebuah faktor manusia dalam setiap bisnis.
Tidak masalah jika Anda memiliki produk yang sempurna, rencana produksi
dan pemasaran, tapi Anda masih perlu orang yang tepat untuk memimpin dan
melaksanakan rencana tersebut.
Sejak itu, buku ini pun menjadi “media darling” karena merupakan buku panduan bagi para miliarder.
Sedangkan lima buku lainnya adalah, “The Clash of the Cultures” karya
John Bogle, “The Outsiders” karya William Thorndike Jr., “Jack:
Straight From The Gut” karya Jack Welch, “The Essays of Warren Buffett”
karya Warren Buffett dan “Stress Test: Reflections on Financial Crises”
karya Tim Geithner.