Posted by DKT EKONOMI on Saturday, August 16, 2014
Bisnis.com, JAKARTA--Dalam sebuah penelitian terbaru
terungkap bahwa konsumen di Indonesia semakin getol menghabiskan
waktunya di depan layar gadget.
Survei yang dilakukan di 30 negara
oleh Milward Brown mengungkapkan rata-rata orang Indonesia berinteraksi
dengan perangkat elektronik, baik komputer, laptop, netbook, tablet,
ataupun ponsel pintar selama hampir sembilan jam per hari.
Seolah
tersihir kecanggihan gadget, durasi interaksi orang Indonesia di depan
layar smartphone rata-rata 181 menit per hari, di depan layar televisi
132 menit per hari, di depan layar laptop atau komputer pribadi 117
menit dan di depan layar tablet 110 menit per hari.
Sementara itu,
jumlah pengguna Internet di Indonesia dalam tiga tahun terakhir terus
meningkat dari 63 juta pengguna pada 2012, menjadi 71,19 juta pada 2013,
dan sekitar 82 juta hingga pertengahan 2014.
Tingginya jumlah
pengguna Internet dan panjangnya durasi interaksi orang Indonesia dengan
perangkat telekomunikasi canggih membuat beragam lini bisnis berbasis
gadget dan Internet kian moncer. Tak terkecuali bisnis toko online
(online shopping).
Di Tanah Air, bisnis ini menunjukkan
pertumbuhan progresif, setidaknya pada 10 tahun terakhir. Seperti jamur
di musim hujan, toko online berbasis situs, Facebook, blog, bahkan
blackberry messenger banyak bermunculan.
Tak hanya perusahaan
besar, pemain kelas teri pun ikut buka lapak toko online berbasis
Internet. Produknya pun semakin beragam tetapi fesyen serta komputer dan
produk eletronik menjadi primadona di bisnis itu.
Sejumlah situs
e-commerce yang masuk dalam jajaran terpopuler di antaranya forum
komunitas Kaskus, Berniaga, Rakuten, Tokobagus atau OLX, Lazada,
Bhinneka, Zalora, Berrybenka, Tiket, Elevenia, dan Tokopedia.
Asosiasi
E-commerce Indonesia (Idea) melaporkan nilai pasar e-commerce di Tanah
Air mencapai US$8 miliar atau Rp94,5 triliun pada 2013 dan diperkirakan
meningkat tiga kali lipat menjadi US$25 miliar atau Rp295 triliun pada
2016.
Berdasarkan riset yang diprakarsai oleh Idea, Google
Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres), produk fesyen tetap
mendominasi pasar online sebagai produk yang paling sering dibeli.
Angka
melek Internet yang terus meningkat, kemudahan mencari barang dan jasa,
pengiriman, cara pembayaran, dan keamanan transaksi agaknya menjadi
faktor penting yang membuat bisnis itu semakin subur.
Steve
Martha, Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia, menyebutkan penggunaan
kartu kredit untuk berbelanja online sudah cukup banyak. Sekitar 10-15%
dari total transaksi pengguna kartu kredit dibelanjakan untuk belanja
online.
Namun, menjamurnya toko online, serta meningkatnya
penetrasi gadget dan Internet nyatanya belum mampu mendongkrak nilai
transaksi e-commerce. Baru sekitar 1% dari total transaksi perdagangan
ritel di Asia Tenggara yang dilakukan secara online.
Sumber : http://industri.bisnis.com/read/20140817/12/250483/internet-meluas-bisnis-online-kian-ngetop