Posted by DKT EKONOMI on Sunday, October 5, 2014
Dewan Teknologi Informasi
dan Komunikasi meminta agar sistem keamanan yang menggerakkan program
branchless banking dapat berjalan dan benar-benar terproteksi. Rezkiana Nisaputra
Jakarta–Perlu
infrastruktur yang memadai guna melancarkan program branchless banking
atau bank tanpa kantor yang tengah dicanangkan Bank Indonesia (BI) dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mengingat sejauh ini infrastruktur di
wilayah Indonesia Timur dirasa masih belum memadai.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Chairman
Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Detiknas), Ilham Akbar
Habibie di Jakarta, Kamis malam, 2 Oktober 2014. “Wilayah Indonesia
Timur, mereka belum siap, palapa ring belum ada di Merauke, baru sampai
Manado,” ujarnya.
Menurut anak mantan Presiden Indonesia (BJ
Habibie) ini, sejumlah kelengkapan infrastruktur lain untuk menunjang
branchless banking juga perlu ditingkatkan. Dia menilai, program branchless banking yang bermuara pada cashless economy ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat.
Dia mengungkapkan, program branchless banking
selain murah, juga memberikan fleksibilitas dan kenyamanan bagi para
konsumen atau nasabah dalam bertransaksi. Namun demikian Ilham
mengingatkan, agar sistem keamanan yang menggerakkan program ini, dapat
berjalan dan benar-benar terproteksi.
“Setidaknya, program branchless banking harus dilakukan di beberapa tempat sebagai pilot project,” tukasnya.
Selain
itu, dia berharap agar pengetahuan sumber daya manusia (SDM) yang
menjalankan program tersebut bisa lebih ditingkatkan lagi. “Kan harus
siapkan SDM-nya. Sehingga, apa yang dicita-citakan bisa terimplementasi
dengan aman dan baik,” tutup Ilham. (*)